Skip to main content

Pengalaman Mengunjungi Nikko Dalam 1 Hari - Bagian 1


Dalam kunjungan saya ke Tokyo, saya juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Nikko. Banyak orang yang bilang kalau Nikko adalah sebuah kota yang indah, dan menawarkan sisi berbeda dari Tokyo. Saya pun langsung menyusun itinerary untuk pergi ke Nikko dan membuat daftar tempat wisata yang saya kunjungi disana. Berikut ini adalah daftar tempat wisata yang baru sempat saya kunjungi di Nikko.

Berangkat dari Tokyo

Dari tempat saya menginap, yaitu Best Western Nishikasai Tokyo, saya harus pergi dulu ke Tokyo Station. Di Tokyo Station, saya mampir sebentar di JR Travel Service Center untuk membeli Tokyo Wide Pass (disingkat TWP, postingan tentang TWP bisa dibaca disini). Setelah membeli, saya langsung membuat reservasi tiket Shinkansen menuju Nikko. Rute Shinkansen menuju Nikko adalah Tokyo Station - Utsunomiya Station - Nikko Station. Dari Tokyo Station menuju Utsunomiya Station diperlukan waktu 50 menit perjalanan dengan Tohoku Shinkansen. Sesampainya di Utsunomiya Station, penumpang yang akan pergi ke Nikko harus turun di stasiun ini dan berganti kereta di jalur Nikko (Nikko Line). Akan ada petunjuk yang jelas sehingga tidak perlu khawatir kesasar. Dari Utsunomiya Station menuju Nikko Station diperlukan waktu 45 menit dengan kereta biasa.

Nikko Station

Tobu World Square (TWS)

Sesampainya di Nikko Station, saya langsung berjalan kaki 5 menit menuju Tobu Nikko Station. Meskipun 5 menit berjalan, tapi lumayan lelah karena jalannya menanjak. Di Tobu Nikko Station, saya langsung menuju ke manned gate untuk menujukkan TWP ke petugas. Dari Tobu-Nikko Station, saya mengambil jalur Tobu (Tobu Line) untuk menuju ke Shimo-Imaichi Station terlebih dahulu. Sesampainya di Shimo-Imaichi Station, saya berpindah kereta dengan tujuan Kinugawaonsen yang nantinya akan turun di Tobu World Square Station. Situasi dalam kereta selama perjalanan sangatlah sepi, dan saya tidak melihat adanya turis asing selain saya.

Gerbang menuju Tobu World Square

Tobu World Square berada di seberang Tobu World Square Station. Situasi masih terlihat sangat sepi, seperti tidak ada yang datang ke tempat ini. Saya pun mulai ragu apakah pilihan saya berkunjung ke TWS adalah pilihan yang tepat. Saya langsung berjalan menuju tempat pembelian tiket. Saya langsung menyebutkan jumlah tiket yang akan dibeli dan juga menyerahkan kupon potongan harga yang sudah saya print sebelumnya (potongan harga bisa didapat disini). Setelah mendapat tiket, saya langsung menuju pintu masuk. Ternyata, memang tempat ini sepi dan sepertinya kurang populer untuk dikunjungi oleh turis asing.

Welcome Music Monument yang akan memainkan musik ketika pengunjung masuk

Sekilas tentang TWS, TWS adalah tempat wisata yang menawarkan miniatur bangunan atau landmark dari seluruh dunia. Kalau pandai memilih angle yang tepat, foto kita akan terlihat seperti kita memang betul-betul berada di bangunan tersebut. Ada 102 miniatur bangunan dari seluruh dunia di tempat ini, dan mungkin diperlukan waktu sekitar 2 jam untuk menjelajahi semua miniatur yang ada.

Selesai mengelilingi semua miniatur, saya keluar untuk segera pergi ke tempat wisata lainnya. Oh ya, di TWS ini terdapat beberapa restoran dan bagi yang Muslim, ada prayer room serta restoran yang menyediakan menu dengan label no pork dan no alcohol. Lihat info detailnya disini.

Berikut ini adalah foto beberapa miniatur yang sempat saya foto.

Suasana jalanan New York

Turis asing di Tobu World Square

Salah satu contoh foto yang gagal di miniatur Tokyo Skytree

Salah satu miniatur di Tobu World Square


(lanjut di Bagian 2)

Comments

Popular posts from this blog

Mengajukan Visa Korea Selatan Melalui Agen Travel

Korea Selatan belakangan ini benar-benar sangat populer bagi wisatawan Indonesia. Banyak sekali WNI yang ingin berlibur kesana, tidak terkecuali saya yang berencana libur lebaran di Seoul. Setelah membuat rencana, tentu saja hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengurus visa. Banyak yang bilang, visa Korsel itu sulit. Selain itu, mengurus visa Korsel juga hanya bisa dilakukan di Jakarta, sedangkan bagi kota lainnya bisa menggunakan jasa agen travel yang tentunya selain lebih mahal, kita juga harus melampirkan persyaratan tambahan yang ditentukan oleh masing-masing agen travel. Saya sendiri akhirnya merasakan pengalaman mengajukan visa melalui agen travel, yaitu Dwidaya Tour. Persyaratan visa versi Dwidaya Tour Persyaratan ini mungkin sama dengan beberapa agen travel lainnya, yaitu: Paspor dengan masa berlaku 7 bulan + paspor lama. Pas foto berwarna 4 x 6 = 2 lembar dengan background warna putih. Fotokopi bukti keuangan (harus rekening koran print di bank di atas

Review XL Pass di Beberapa Negara

Setelah membahas bagaimana cara memilih travel pass yang cocok selama di Jepang, sekarang saya akan share pengalaman saya memakai XL Pass selama di Jepang. Apa sih XL Pass itu? Layanan roaming dari XL XL Pass merupakan paket roaming yang disediakan XL, namun berbeda dengan paket roaming yang disediakan operator lainnya. Sebenarnya agak susah bagi saya untuk menjelaskan XL Pass itu. Untuk gampangnya, sesuai namanya, XL Pass hanyalah pass yang bisa digunakan untuk roaming ketika di luar Indonesia. Pass itu tidak termasuk dengan kuota internet, seperti yang disediakan oleh layanan roaming dari operator selain XL. XL Pass tersedia dan bekerjasama dengan operator telekomunikasi di 39 Negara, baik di Asia ataupun Eropa. Memakai kuota dari paket yang aktif di Indonesia Nah, XL Pass tidak termasuk dengan kuota internet karena kuota internet yang terpakai adalah kuota dari paket yang aktif di Indonesia. Misalnya, di Indonesia, kamu memakai kartu XL yang ada paket internetnya,

Pengalaman Pertama ke Osaka Naik AirAsia X!

Dalam merayakan kemenangannya selama 8 tahun berturut-turut sebagai LCC terbaik di dunia, AirAsia pun memberikan promo kursi gratis di bulan Juli 2016. Saya pun menjadi salah satu orang yang beruntung mendapatkan promo itu. Saya berhasil mendapatkan harga yang super murah untuk penerbangan KUL-KIX-KUL periode libur lebaran 2017. Dengan promo itulah saya dapat mewujudkan impian saya ke salah satu destinasi impian, Jepang. Sebelum saya membahas bagaimana pengalaman jalan-jalan saya ke Osaka, saya mau membahas dulu bagaimana rasanya terbang pertama kali dengan AirAsia X di rute long-haul. Dari dulu saya penasaran bagaimana rasanya terbang dengan LCC di rute jarak jauh, dan akhirnya baru terealisasikan sekarang. Buat yang belum tahu, AirAsia X ini berbeda dengan AirAsia. Perbedaannya terletak di jenis pesawat, kelas, dan in-flight entertainment (IFE). Khusus IFE, jangan dibayangkan akan ada TV seperti di pesawat full service yah. Tentunya akan berbeda jika dibandingkan antara