Skip to main content

Memilih Travel Pass yang Cocok di Tokyo


Setelah postingan saya tentang cara memilih pass yang cocok di Osaka, sekarang saya akan membahas cara memilih pass yang cocok selama di Tokyo. Perlu diperhatikan bahwa postingan saya ini hanya akan membahas satu area saja, yaitu Tokyo. Jika anda ingin traveling di berbagai area di Jepang, pilihlah JR Pass yang sudah mengcover semua area di Jepang.

Berapa hari di Tokyo?

Saya berada di Tokyo cukup sebentar, yaitu 4 hari 3 malam, namun hari efektif saya untuk jalan-jalan hanyalah 3 hari karena di hari ke 4 saya sudah kembali ke Indonesia. Selama 3 hari tersebut, saya hanya berjalan-jalan di Tokyo dan ke Gotemba Premium Outlet untuk melihat Gunung Fuji sambil berbelanja. Tentunya banyak travel pass yang disediakan untuk durasi 3 hari, tetapi manakah pass yang cocok untuk saya?

Transportasi apa yang digunakan?

Sebelum memilih travel pass, saya menyusun dulu itinerary saya selama di Tokyo disertai dengan informasi transportasi apa yang digunakan. Hasilnya, saya lebih banyak menggunakan kereta dengan perusahaan Tokyo Metro & Tokyo Subway, bukan JR. Setelah itu, barulah saya mencari travel pass yang tepat. Jika anda lebih banyak menggunakan JR, saran saya pilihlah Tokyo Wide Pass yang mengcover banyak wilayah di sekitar Tokyo, termasuk ke Gunung Fuji, Nikko, Gala Yuzawa, Yokohama, akses dari Narita Airport ke kota, dan lainnya. Harganya adalah 10000 JPY untuk 3 hari.

Travel pass untuk Tokyo Metro & Tokyo Subway

Ada beberapa travel pass yang disediakan oleh perusahaan kereta ini, yaitu:
  • Tokyo Metro 24-hour ticket. Pass ini hanya mengcover jaringan Tokyo Metro saja selama 24 jam. Harganya 600 JPY untuk dewasa dan 300 JPY untuk anak-anak.
  • Tokyo Subway 24/48/72-hour ticket. Pass ini mengcover semua jaringan Tokyo Metro & Subway dalam durasi waktu yang ditentukan. Harganya mulai dari 900 JPY untuk dewasa dan 450 JPY untuk anak-anak.
  • Common One Day Ticket. Pass ini mengcover semua jaringan Tokyo Metro & Subway selama satu hari. Harganya 900 JPY untuk dewasa dan 450 JPY untuk anak-anak.
  • Tokyo Combination Ticket. Pass ini mengcover semua jaringan Tokyo Metro & Subway beserta Toei Bus. Harganya 1590 JPY untuk dewasa dan 800 JPY untuk anak-anak.
  • Pasmo Card. Kartu isi ulang yang cara kerjanya seperti ICOCA dan SUICA.
Dari pilihan-pilihan tersebut, pilihan saya jatuh kepada Pasmo Card yang pada akhirnya lebih mahal dan seharusnya lebih hemat jika saya memilih Tokyo Subway Pass 72 hour ticket. Jadi, pilihlah pass yang memang cocok untuk anda.

Kenapa Pasmo Card?

Setelah melihat itinerary saya, rincian biaya transportasi pada awalnya sama jika saya memilih Tokyo Subway Pass,  namun saya memilih Pasmo karena bisa diisi ulang dan bisa dipakai untuk membeli sesuatu di vending machine. Harga Pasmo Card ada yang mulai dari 1000 JPY, 2000 JPY, 3000 JPY, 5000 JPY dan lainnya. Saya memilih harga 3000 JPY dengan rincian saldo 2500 JPY yang bisa dipakai dan 500 JPY sisanya adalah deposit yang bisa didapatkan kembali ketika Pasmo dikembalikan ke petugas.

Keuntungan dan kerugian Pasmo Card

Keuntungan memiliki Pasmo adalah tidak ada batasan waktu yang ditentukan seperti halnya Tokyo Subway Pass yang memiliki batasan waktu. Saya bisa menggunakan kartu tersebut kapanpun dan mengisinya apabila sudah habis. Sedangkan kerugiannya adalah harus mengontrol kemana saja akan pergi dalam seharian. Apabila saya memilih Tokyo Subway Pass, saya bisa pergi kemana saja dalam satu hari tanpa memikirkan biaya dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Hal ini berbeda dengan Pasmo, apabila anda pergi ke banyak tempat, maka anda harus mempertimbangkan untuk memilih Pasmo.

Dalam contoh saya, saya sudah mengatur agar dalam satu hari, biaya transportasi yang saya keluarkan adalah 900 JPY. Namun, kenyataan berbeda dari yang saya tentukan. Ada destinasi lain yang muncul mendadak sehingga saya harus mengeluarkan biaya tambahan. Hasilnya, dalam satu hari saya menghabiskan lebih dari 1000 JPY. Tentu akan lebih hemat apabila tadinya saya memilih Tokyo Subway Pass. 

Mengembalikan Pasmo Card

Di hari terakhir saya, saya mengembalikan Pasmo Card untuk memperoleh deposit awal sebesar 500 JPY dan sisa saldo yang ada di kartu tersebut. Pengembalian kartu dapat dilakukan di kantor Tokyo Metro & Subway di setiap stasiun yang ada. Pengembalian cukup mudah, cukup bilang ke petugas "Refund" dan mereka akan segera mengurusnya dengan cepat.

Kesimpulan

Postingan di atas ini adalah contoh kasus saya selama di Tokyo dan menggunakan Pasmo Card. Pilihlah pass yang benar-benar cocok dengan kebutuhan anda. Info tentang Tokyo Metro & Subway Pass dapat dilihat disini, sementara untuk Pasmo Card dapat dilihat disini.

Comments

Popular posts from this blog

Mengajukan Visa Korea Selatan Melalui Agen Travel

Korea Selatan belakangan ini benar-benar sangat populer bagi wisatawan Indonesia. Banyak sekali WNI yang ingin berlibur kesana, tidak terkecuali saya yang berencana libur lebaran di Seoul. Setelah membuat rencana, tentu saja hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengurus visa. Banyak yang bilang, visa Korsel itu sulit. Selain itu, mengurus visa Korsel juga hanya bisa dilakukan di Jakarta, sedangkan bagi kota lainnya bisa menggunakan jasa agen travel yang tentunya selain lebih mahal, kita juga harus melampirkan persyaratan tambahan yang ditentukan oleh masing-masing agen travel. Saya sendiri akhirnya merasakan pengalaman mengajukan visa melalui agen travel, yaitu Dwidaya Tour. Persyaratan visa versi Dwidaya Tour Persyaratan ini mungkin sama dengan beberapa agen travel lainnya, yaitu: Paspor dengan masa berlaku 7 bulan + paspor lama. Pas foto berwarna 4 x 6 = 2 lembar dengan background warna putih. Fotokopi bukti keuangan (harus rekening koran print di bank di atas

Review XL Pass di Beberapa Negara

Setelah membahas bagaimana cara memilih travel pass yang cocok selama di Jepang, sekarang saya akan share pengalaman saya memakai XL Pass selama di Jepang. Apa sih XL Pass itu? Layanan roaming dari XL XL Pass merupakan paket roaming yang disediakan XL, namun berbeda dengan paket roaming yang disediakan operator lainnya. Sebenarnya agak susah bagi saya untuk menjelaskan XL Pass itu. Untuk gampangnya, sesuai namanya, XL Pass hanyalah pass yang bisa digunakan untuk roaming ketika di luar Indonesia. Pass itu tidak termasuk dengan kuota internet, seperti yang disediakan oleh layanan roaming dari operator selain XL. XL Pass tersedia dan bekerjasama dengan operator telekomunikasi di 39 Negara, baik di Asia ataupun Eropa. Memakai kuota dari paket yang aktif di Indonesia Nah, XL Pass tidak termasuk dengan kuota internet karena kuota internet yang terpakai adalah kuota dari paket yang aktif di Indonesia. Misalnya, di Indonesia, kamu memakai kartu XL yang ada paket internetnya,

Pengalaman Pertama ke Osaka Naik AirAsia X!

Dalam merayakan kemenangannya selama 8 tahun berturut-turut sebagai LCC terbaik di dunia, AirAsia pun memberikan promo kursi gratis di bulan Juli 2016. Saya pun menjadi salah satu orang yang beruntung mendapatkan promo itu. Saya berhasil mendapatkan harga yang super murah untuk penerbangan KUL-KIX-KUL periode libur lebaran 2017. Dengan promo itulah saya dapat mewujudkan impian saya ke salah satu destinasi impian, Jepang. Sebelum saya membahas bagaimana pengalaman jalan-jalan saya ke Osaka, saya mau membahas dulu bagaimana rasanya terbang pertama kali dengan AirAsia X di rute long-haul. Dari dulu saya penasaran bagaimana rasanya terbang dengan LCC di rute jarak jauh, dan akhirnya baru terealisasikan sekarang. Buat yang belum tahu, AirAsia X ini berbeda dengan AirAsia. Perbedaannya terletak di jenis pesawat, kelas, dan in-flight entertainment (IFE). Khusus IFE, jangan dibayangkan akan ada TV seperti di pesawat full service yah. Tentunya akan berbeda jika dibandingkan antara