Skip to main content

Pengalaman Pertama Berkunjung ke Bangkok


Libur lebaran 2015 Juli kemarin menjadi kesempatan bagi saya untuk berkunjung ke Bangkok, Thailand. Awalnya, saya tidak memiliki rencana untuk pergi ke Bangkok, namun karena saya mendapatkan tiket promo super murah ke Kuala Lumpur, saya berpikir untuk sekalian terbang ke Bangkok daripada terus-terusan liburan di Kuala Lumpur.

Nah, kunjungan saya ke Bangkok ini merupakan yang pertama kalinya sehingga ketika saya sampai, saya harus beradaptasi lagi dengan kondisi Bangkok yang hampir mirip dengan Jakarta itu. Berikut ini adalah ulasan saya tentang pengalaman pertama kalinya ke Bangkok!

Tiba di Bangkok (DMK)

Ada dua bandara internasional di Bangkok, yaitu Suvarnabhumi (BKK) dan Don Mueang (DMK). Karena saya terbang dengan AirAsia, maka saya akan mendarat di Don Mueang. Bandara ini merupakan bandara lama yang kembali digunakan untuk penerbangan komersial oleh pemerintah. Ya, kira-kira seperti Terminal 2 Juanda Surabaya atau Halim Perdana Kusuma Jakarta.

Karena merupakan bandara lama, maka tampilan gedungnya pun masih terasa kuno bagi saya, pastinya karena saya membandingkannya dengan Suvarnabhumi yang terlihat megah dan modern. Pada saat saya turun dari pesawat pun harus menggunakan tangga untuk kemudian berjalan menuju bis yang akan mengantar ke terminal kedatangan.

Bandara ini sebagian besar dihuni oleh AirAsia, dan beberapa maskapai seperti Nok Air dan maskapai low-cost lainnya. Namun, bagi anda yang terbang ke Bangkok menggunakan Tigerair, anda sangat beruntung karena akan tiba di Suvarnabhumi.

Proses imigrasi ketika saya berada disana masih terbilang cepat dan efisien. Bahkan, petugas imigrasinya ada yang menguasai Bahasa Melayu meskipun dia orang Thai asli.

Transportasi ke Kota

Suasana Bandara DMK dan nota pemesanan taksi

Satu hal yang tidak saya suka dari Don Mueang hanyalah karena tidak mempunyai akses kereta seperti MRT ke pusat kota seperti di Suvarnabhumi. Karena sudah terbiasa memanfaatkan MRT atau railway ketika berada di luar negeri sebagai transportasi, maka saya sedikit kerepotan untuk naik taksi dari DMK ke kota.

Jika anda berencana untuk naik taksi dari DMK ke kota, maka silakan cari konter pemesanan taksi resmi yang ada di bandara. Sebenarnya ada banyak orang yang akan menawari anda untuk naik taksi, tapi tetaplah untuk menuju ke konter pemesanan taksi khusus karena harganya yang lebih murah.

Namun, bersiaplah untuk mengantri lama karena banyaknya orang yang akan memesan taksi. Selain itu, ketika taksi sudah full dan tidak ada taksi yang stand by, maka anda harus tunggu sampai taksi berikutnya datang.

Untuk memesan taksi, siapkan nama hotel dan alamatnya dalam bahasa Thai. Setelah memesan, anda akan mendapat satu lembar kertas seperti nota dan simpan nota itu. Setelah itu, anda akan diarahkan oleh supir taksi untuk menuju taksi yang akan anda naiki.

Dari beberapa tulisan yang pernah saya baca, mereka biasanya akan diminta untuk membayar ongkos tol karena tidak termasuk dalam harga pesan tiket, namun saya tidak diminta biaya apapun oleh supir taksi. Mungkin saja karena pada saat itu sudah tengah malam, dan saya tidak begitu mengetahui apakah taksi yang saya tumpangi melewati tol atau jalan biasa.

Hotel dan area sekitarnya

Selama di Bangkok, saya menginap di Red Planet Hotels (dulunya Tune Hotel Bangkok). Lokasi hotel ini cukup strategis karena berada di area Sukhumvit Road. Untuk menujunya, memang harus masuk ke sebuah gang yang bisa dilewati mobil, dan tidak terlalu jauh juga dari jalan raya. Di depan jalan raya masuk gang hotel ini, terdapat mall Terminal 21 sehingga bagi anda yang ingin shopping, hanya perlu berjalan 10 menit saja dari hotel.

Saya menginap di kamar Twin Room hotel ini. Proses check in agak lama karena saya harus mengisi sebuah formulir dan diisi berdasarkan data-data dari paspor (saya tidak ingat apa saja isinya). Selain itu, anda juga harus membayar deposit dan deposit akan dikembalikan ketika check out. Pegawai hotelnya pun sangat ramah dan berbicara Bahasa Inggris dengan lancar.

View dari kamar saya di Red Planet Hotels

Terdapat security yang berjaga di depan hotel ini, juga terdapat fasilitas komputer dan WiFi di area lobby. Sayangnya, tidak ada breakfast di hotel ini. Namun, di sekitar hotel ini, tidak terdapat restoran atau warung yang halal bagi anda yang Muslim. Anda bisa pergi ke Terminal 21 atau juga menuju KFC dan McDonalds yang ada di sekitar area itu juga.

Saya pernah mencoba KFC dan McDonalds di area sekitar hotel itu, namun yang paling mengesankan bagi saya adalah ketika memesan di KFC. Di KFC itu, anda akan menemukan pegawai yang tuna rungu dan tuna wicara sehingga untuk memesan dan memilih makanan hanya dilakukan dengan bahasa isyarat saja. Unik!

Secara keseluruhan, saya puas menginap di hotel ini karena nyaman untuk dibuat istirahat saja dan lokasinya juga sangat strategis, apalagi stasiun MRT dan BTS ada di Terminal 21 sehingga tidak perlu repot-repot naik taksi dan berbicara dengan supir yang tidak bisa Bahasa Inggris.

Transportasi dalam Kota

Sebagai turis, anda bisa mencoba berbagai moda transportasi, seperti taksi, MRT, BTS. ataupun tuk-tuk yang sangat khas itu. Namun, saya hanya mencoba taksi (dari bandara ke hotel) dan BTS saja selama di Bangkok.

Suasana stasiun BTS Siam

Untuk menaiki BTS, anda pun hanya perlu membeli tiket seperti membeli tiket MRT di Kuala Lumpur ataupun Singapura. Rutenya bisa anda lihat di stasiun, atau bisa juga anda pelajari dengan download aplikasi rute BTS baik di App Store ataupun Play Store.

Tempat Wisata

Grand Palace
Patung Buddha tidur di Wat Pho

Selama di Bangkok, saya hanya pergi ke Grand Palace dan Wat Pho dengan menggunakan kapal Chao Praya Express Boat, sisanya hanya menghabiskan waktu di mall seperti MBK, Terminal 21, Siam Center, Siam Paragon, dan Amarin Mall. Tidak banyak tempat yang bisa saya jelajahi. Saya pun awalnya berencana untuk ke Pattaya serta dinner di kapal pesiar dan menikmati pemandangan sungai Chao Praya, namun karena sedikitnya waktu saya di Bangkok, saya tidak sempat melakukannya.

Suasana dalam kapal Chao Praya Express Boat
Terminal 21 Bangkok

Makanan Khas

Tidak banyak makanan khas yang saya cicipi karena saya sendiri bukan pecinta kuliner yang harus mencicipi makanan lokal ketika berkunjung ke suatu tempat, namun satu makanan khas Bangkok yang pernah saya coba adalah ketan mangga. Rasanya lumayan enak, dan pas banget untuk dikonsumsi apalagi ketika udara di Bangkok sedang panas.

Pergi ke Bangkok

Suasana kota Bangkok

Untuk pergi ke Bangkok, terdapat penerbangan langsung dari beberapa kota di Indonesia ke sana, seperti dari Medan, Jakarta, Surabaya, dan Bali. Harga tiket ke Bangkok pun lumayan mahal apabila tidak ada promo. Sering-seringlah cek harga tiket baik di situs maskapai ataupun agen perjalanan online.

Kesimpulan

Jika saya diberikan kesempatan sekali atau dua kali lagi untuk ke Bangkok, maka saya akan pergi lagi kesana. Namun, untuk berulang-ulang kesana, mungkin saya akan berpikir ulang karena menurut saya tidak banyak yang bisa di eksplor di Bangkok. Pendapat saya akan berbeda dengan anda,

Comments

Popular posts from this blog

Mengajukan Visa Korea Selatan Melalui Agen Travel

Korea Selatan belakangan ini benar-benar sangat populer bagi wisatawan Indonesia. Banyak sekali WNI yang ingin berlibur kesana, tidak terkecuali saya yang berencana libur lebaran di Seoul. Setelah membuat rencana, tentu saja hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengurus visa. Banyak yang bilang, visa Korsel itu sulit. Selain itu, mengurus visa Korsel juga hanya bisa dilakukan di Jakarta, sedangkan bagi kota lainnya bisa menggunakan jasa agen travel yang tentunya selain lebih mahal, kita juga harus melampirkan persyaratan tambahan yang ditentukan oleh masing-masing agen travel. Saya sendiri akhirnya merasakan pengalaman mengajukan visa melalui agen travel, yaitu Dwidaya Tour. Persyaratan visa versi Dwidaya Tour Persyaratan ini mungkin sama dengan beberapa agen travel lainnya, yaitu: Paspor dengan masa berlaku 7 bulan + paspor lama. Pas foto berwarna 4 x 6 = 2 lembar dengan background warna putih. Fotokopi bukti keuangan (harus rekening koran print di bank di atas

Review XL Pass di Beberapa Negara

Setelah membahas bagaimana cara memilih travel pass yang cocok selama di Jepang, sekarang saya akan share pengalaman saya memakai XL Pass selama di Jepang. Apa sih XL Pass itu? Layanan roaming dari XL XL Pass merupakan paket roaming yang disediakan XL, namun berbeda dengan paket roaming yang disediakan operator lainnya. Sebenarnya agak susah bagi saya untuk menjelaskan XL Pass itu. Untuk gampangnya, sesuai namanya, XL Pass hanyalah pass yang bisa digunakan untuk roaming ketika di luar Indonesia. Pass itu tidak termasuk dengan kuota internet, seperti yang disediakan oleh layanan roaming dari operator selain XL. XL Pass tersedia dan bekerjasama dengan operator telekomunikasi di 39 Negara, baik di Asia ataupun Eropa. Memakai kuota dari paket yang aktif di Indonesia Nah, XL Pass tidak termasuk dengan kuota internet karena kuota internet yang terpakai adalah kuota dari paket yang aktif di Indonesia. Misalnya, di Indonesia, kamu memakai kartu XL yang ada paket internetnya,

Pengalaman Pertama ke Osaka Naik AirAsia X!

Dalam merayakan kemenangannya selama 8 tahun berturut-turut sebagai LCC terbaik di dunia, AirAsia pun memberikan promo kursi gratis di bulan Juli 2016. Saya pun menjadi salah satu orang yang beruntung mendapatkan promo itu. Saya berhasil mendapatkan harga yang super murah untuk penerbangan KUL-KIX-KUL periode libur lebaran 2017. Dengan promo itulah saya dapat mewujudkan impian saya ke salah satu destinasi impian, Jepang. Sebelum saya membahas bagaimana pengalaman jalan-jalan saya ke Osaka, saya mau membahas dulu bagaimana rasanya terbang pertama kali dengan AirAsia X di rute long-haul. Dari dulu saya penasaran bagaimana rasanya terbang dengan LCC di rute jarak jauh, dan akhirnya baru terealisasikan sekarang. Buat yang belum tahu, AirAsia X ini berbeda dengan AirAsia. Perbedaannya terletak di jenis pesawat, kelas, dan in-flight entertainment (IFE). Khusus IFE, jangan dibayangkan akan ada TV seperti di pesawat full service yah. Tentunya akan berbeda jika dibandingkan antara